Selasa, 22 Februari 2011

Langkah Mudah Merawat Rem Cakram Motor



Rem cakram motor

TEMPO Interaktif, Jakarta - Hampir semua sepeda motor anyar kini dilengkapi peranti pengereman piringan cakram atau disk brake. Paling tidak, bila pabrikan meluncurkan satu varian pasti ditawarkan dalam tipe yang menggunakan peranti pengereman tersebut.

Ada sejumlah keunggulan yang dimiliki peranti pengereman ini. Selain memiliki daya melepaskan panas yang lebih baik dari rem tromol, karena bersifat terbuka, peranti ini juga lebih pakem.

“Namun, tidak jarang ada beberapa masalah yang cukup mengganggu kinerjanya. Beberapa gejala permasalahan itu adalah rem tidak pakem atau sebaliknya,” kata Akmaludin, mekanik Rocket Motor, Kelapa Dua, Meruya, Jakarta Barat, Rabu (9/2).

Oleh karena itu para pemilik sepeda motor yang menggunakan rem cakram sangat disarankan untuk melakukan perawatan rutin peranti sistem pengereman tersebut. Lantas apa saja langkah yang harus dilakukan? Bagaimana caranya? Berikut saran dari Akmal.


1. Mengganti minyak rem
Cairan ini sangat penting bagi kinerja rem cakram. Pasalnya, kinerja rem ini sangat mengandalkan piston yang berada di pada master rem. Master rem bertugas menggerakan kaliper untuk mencengkeram piringan cakram, di saat pengendara motor menarik tuas rem.

“Sedangkan ampuh tidaknya piston dalam menjalankan tugas tergantung pompa hidraulik bekerja mengalirkan minyak rem,” ujar Akmal.

Bila ternyata saluran minyak tersumbat karena minyak kotor atau minyak telah encer karena tercemar oleh bakteri atau zat lain yang bersenyawa dengan minyak, maka kinerja piston juga terganggu. Lantaran itulah sangat disarankan untuk mengganti minyak rem.

“Paling tidak setahun sekali harus diganti. Paling lama dua tahun, jangan lebih dari itu bila ingin mendapatkan hasil maksimal,” saran Akmal.


2. Bersihkan kaliper
Rem cakram bersifat terbuka. Padahal, di jalanan saban kali motor dipacu kencang saat itulah angin berembus, sehingga debu tanah serta kotoran ikut beterbangan dan menempel pada kanvas rem maupun piston.

Bila itu terjadi, maka kinerja dua komponen itu tidak akan optimal. Oleh karena itu, sangat disarankan rajin membersihkan keduanya dari kotoran.

Caranya, lepaskan kaliper rem dari shock breaker dan lepas kabel rem dengan cermat. Kemudian lepas bantalan rem dan bersihkan bagian permukaan dengan sikat kawat atau kertas ampelas.

Setelah selesai, gunakan kompresor udara atau semprot dengan air bertekanan tinggi untuk membersihkan sisa-sisa kotoran, terutama di bagian-bagian yang tidak terjangkau. Kemudian keringkan, hingga tidak ada air yang tersisa.

Setelah benar-benar kering kembali rakit komponen tersebut. Namun satu hal yang perlu diingat seal piston juga harus diganti, hal itu untuk menghindari adanya kebocoran minyak. “Karena kalau bocor menyebabkan kinerja piston lemah dan pengereman tidak pakem,” tandas Akmal.


3. Pastikan kaliper masih normal
Kaliper atau orang biasa menyebutnya kepala babi – karena bentuknya mirip hewan mamalia itu - jarang sekali rusak. Namun, ada kemungkinan pemasangannya yang tidak tepat atau posisinya goyah karena faktor-faktor tertentu.

Bila kondisi goyah atau bergetar, maka peranti yang berfungsi untuk mencengkeram pringan cakram saat pengendara motor menarik tuas rem itu, akan cepat aus. Pasalnya, bagian-bagian tertentu dari kaliper akan bergesekan terus menerus dengan piringan cakram.

Sehingga saat motor digeber jalannya seperti tersendat-sendat. “Kaliper akan cepat aus, begiru pula dengan cakram, permukaannya tidak rata lagi karena ada bagian-bagian tertentu yang terus-terusan bergesekan dengan kaliper meskipun tidak dilakukan pengereman,” papar Akmal.

Lantaran itulah, memeriksa posisi kaliper secara rutin merupakan langkah yang bijak. Caranya, putar ban depan sepeda motor. Kemudian cermati gerakkan piston, bila gerakknya masih seirama dengan piringan cakram, artinya tidak ada sentuhan atau gesekan, maka kaliper masih normal.

Itulah tips cara perawatan rem cakram secara mudah dan murah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar